Tugas Switching
Friday, November 21, 2014
Nama : Marla Nur Assyifa
NPM : 56414412
Kelas : 1IA17
Mata Kuliah : Algoritma Pemrograman 1A
Dosen : Kunto Bayu A,ST
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Sebagai contoh, diketahui sebagai berikut:
NIM
|
Nilai Akhir
|
56414112
|
80
|
52976001
|
76
|
59801456
|
90
|
57442490
|
65
|
Dari
data tersebut tidak dapat diketahui nama setiap mahasiswa. Maka dari
itu, dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama mahasiswa
seperti berikut:
NIM
|
Nama
|
56414112
|
Mira
|
52976001
|
Andi
|
59801456
|
Dina
|
57442490
|
Beni
|
NIM
merupakan acuan untuk mencari data nama mahasiswa di dalam tabel. NIM
ini berfungsi sebagai kontrol field yang disebut argumen. Sedangkan nama
merupakan function dari tabel tersebut.
- Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut external tabel.
- Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat.
- Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.
Flowchart Proses Pembentukan Internal Tabel
- Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NIMTAB(I) dan NMTAB(I)
- Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array
- Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan
Proses Pencarian
- Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya.
- Misal untuk mencari nama pegawai dengan NIM = 564141125 dapat digambarkan melalui flowchart seperti berikut :
Pengurutan Dengan Eksternal Tabel
- Pembentukan File Indeks
- Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel array.
- Di memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
- Eksternal tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. Key field merupakan field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan NIM, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIM.
- Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci.
- Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble sort.
- Pindahkan record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file indeks.
2. Proses Pembentukan File Indeks
File PEG.DTA
NIP
|
NAMA
|
ALAMAT
|
93004
|
AMAT
|
JL. P
|
93001
|
BADU
|
JL. VG
|
93003
|
DONO
|
JL. H
|
93006
|
RINA
|
JL. Z
|
93002
|
TUTI
|
JL. W
|
93005
|
KIKI
|
JL. Q
|
/*
|
Jika
data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NIP, maka harus
dibentuk file indeks yang hanya berisi field NIP. Proses pembentukan
file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :
Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk file indeks yaitu INDEKS.DTA
NIP
|
Keterangan
|
93004
|
Record pertama
|
93001
|
Record kedua
|
93003
|
Record ketiga
|
93006
|
Record keempat
|
93002
|
Record kelima
|
93005
|
Record keenam
|
/*
|
2. Teknik Switching pada Algoritma Pemrograman
Teknik
switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu
indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya.
Indikator ini dapat dimisalkan seperti switch pada tombol lampu, dimana tombol
ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Sedangkan dalam Flowchart
switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1.
Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah
dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya, sehingga dapat
mempersingkat alur proses.
Dari
flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H yang telah
diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses
selanjutnya. - See more at:
http://irma14.blogspot.com/2008/12/accumulator-counter-dan-switching.html#sthash.W3DrWMjO.dpuf
Berdasarkan
flowchart di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel No dan H yang telah
diinisialisasikan akan menjadi variabel indikator yang menentukan
proses selanjutnya.
Dari
flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H yang telah
diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses
selanjutnya. - See more at:
http://irma14.blogspot.com/2008/12/accumulator-counter-dan-switching.html#sthash.W3DrWMjO.dpuf
Dari
flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H yang telah
diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses
selanjutnya. - See more at:
http://irma14.blogspot.com/2008/12/accumulator-counter-dan-switching.html#sthash.W3DrWMjO.dpuf
Dari
flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H yang telah
diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses
selanjutnya. - See more at:
http://irma14.blogspot.com/2008/12/accumulator-counter-dan-switching.html#sthash.W3DrWMjO.dpuf
Sumber :
- http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdetty.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4666%2FPenerapan%2BKonsep%2BTabel.pdf&ei=IaluVJqQKdCouQSOm4CoAQ&usg=AFQjCNFDobKmQYPGPif8T1BISVurc1mmwg&sig2=RUWoOpgWMgHffLvOj355rA
- http://irma14.blogspot.com/2008/12/accumulator-counter-dan-switching.html
0 comments